KING NASAR (KELOMPOK AKTIF MENGOLAH DAN MENGGUNAKAN SAMPAH KERING) - EKO SUBIANTORO'S BLOG

KING NASAR (KELOMPOK AKTIF MENGOLAH DAN MENGGUNAKAN SAMPAH KERING)

 PRAKTIK BAIK METODE ATAP
“KING NASAR” (KELOMPOK AKTIF MENGOLAH DAN MENGGUNAKAN SAMPAH KERING)



AWAL

Sampah merupakan masalah lingkungan yang terus meningkat dan sulit untuk diatasi. Berbagai jenis sampah, termasuk sampah organik dan anorganik, telah menjadi sumber polusi lingkungan dan mengancam keberlangsungan hidup manusia. Salah satu cara untuk mengatasi masalah sampah adalah dengan mendaur ulang sampah dan mengubahnya menjadi bahan yang berguna seperti pupuk kompos.

Di lingkungan sekolah, kegiatan mengumpulkan sampah kering untuk pupuk kompos telah menjadi semakin populer sebagai upaya untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan sekolah. Kegiatan ini membantu mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan, dan pada saat yang sama mengajarkan siswa tentang arti pentingnya mendaur ulang dan memperoleh pupuk organik yang berkualitas tinggi.

Terdapat beberapa manfaat yang dapat dihasilkan dari kegiatan mengumpulkan sampah kering untuk pupuk kompos dan menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Pertama, kegiatan ini membantu mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan di lingkungan sekolah. Dengan cara ini, jumlah sampah yang dihasilkan akan menjadi lebih sedikit, sehingga memungkinkan untuk mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir.

Selain itu, kegiatan ini juga dapat membantu mengurangi biaya pengangkutan sampah ke tempat pembuangan akhir. Dengan cara ini, lingkungan sekolah dapat menghemat biaya transportasi dan menggunakan dana tersebut untuk kegiatan lain yang bermanfaat bagi siswa.

Kegiatan mengumpulkan sampah kering untuk pupuk kompos juga membantu meningkatkan kesadaran siswa tentang arti pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan mendaur ulang sampah. Dalam hal ini, siswa dapat memahami betapa pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan memperoleh manfaat dari produk daur ulang seperti pupuk kompos.

Selain manfaat yang telah disebutkan, kegiatan mengumpulkan sampah kering untuk pupuk kompos juga membantu meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Hal ini akan membantu siswa untuk memahami bahwa lingkungan yang bersih dan sehat sangat penting untuk kesehatan dan kesejahteraan manusia.

Dalam kesimpulannya, kegiatan mengumpulkan sampah kering untuk pupuk kompos dan menjaga kebersihan lingkungan sekolah merupakan upaya yang sangat penting untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Kegiatan ini membantu mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan, mengurangi biaya pengangkutan sampah, dan menghasilkan produk daur ulang yang bermanfaat seperti pupuk kompos. Semua ini akan membantu menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan lestari.


TANTANGAN

Pelaksanaan kegiatan mengumpulkan sampah kering untuk pupuk kompos dan menjaga kebersihan lingkungan sekolah bisa menjadi tantangan yang memerlukan perhatian khusus dan upaya bersama. Beberapa tantangan yang mungkin dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan tersebut antara lain:

  1. Kesadaran dan partisipasi masyarakat sekolah Tantangan pertama dalam kegiatan ini adalah kesadaran dan partisipasi masyarakat sekolah untuk membuang sampah kering di tempat yang tepat dan memisahkan sampah organik dan anorganik. Diperlukan upaya edukasi dan sosialisasi yang terus-menerus untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat sekolah dalam mengelola sampah.

  2. Infrastruktur dan peralatan yang memadai Untuk mendukung kegiatan pengumpulan sampah kering untuk pupuk kompos, diperlukan infrastruktur dan peralatan yang memadai seperti tempat sampah yang memadai, kotak penyimpanan untuk pupuk kompos, dan peralatan untuk mengolah sampah seperti penggilingan dan penyaringan. Oleh karena itu, perlu dilakukan perencanaan dan penganggaran yang matang untuk memastikan tersedianya infrastruktur dan peralatan yang memadai.

  3. Pengolahan dan pengelolaan pupuk kompos Tantangan selanjutnya adalah pengolahan dan pengelolaan pupuk kompos yang baik dan benar. Diperlukan pengetahuan dan keterampilan khusus dalam mengolah pupuk kompos agar dapat menghasilkan pupuk yang berkualitas. Selain itu, pengelolaan pupuk kompos juga harus memperhatikan aspek kebersihan dan kesehatan agar tidak menimbulkan masalah kesehatan dan lingkungan.

  4. Keberlanjutan kegiatan Kegiatan pengumpulan sampah kering untuk pupuk kompos dan menjaga kebersihan lingkungan sekolah harus dapat dilakukan secara berkelanjutan. Diperlukan dukungan dan komitmen yang kuat dari semua pihak agar kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan berkelanjutan dalam jangka panjang.

Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, diperlukan upaya kolaboratif dan sinergis antara semua pihak yang terlibat, baik itu siswa, guru, staf sekolah, orang tua, dan pihak terkait lainnya. Selain itu, perlu juga adanya perencanaan dan penganggaran yang matang serta pelaksanaan monitoring dan evaluasi yang terus-menerus untuk memastikan keberhasilan dan keberlanjutan kegiatan ini.


AKSI

Beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk melaksanakan praktik baik dalam pelaksanaan kegiatan mengumpulkan sampah kering untuk pupuk kompos dan menjaga kebersihan lingkungan sekolah yang dilakukan oleh siswa-siswi yang ditugaskan (Kementerian Lingkungan Hidup)* :

  • Pendidikan dan Penyuluhan: Siswa dan staf sekolah harus diberi pemahaman yang cukup tentang manfaat pupuk kompos dan bagaimana cara mengumpulkan dan memproses sampah kering untuk menghasilkan pupuk kompos. Melalui pendidikan dan penyuluhan, mereka akan lebih mudah memahami dan melaksanakan praktik pengumpulan sampah kering untuk pupuk kompos.
  • Pengumpulan Sampah yang Tepat: Sekolah harus memiliki tempat sampah yang tepat untuk memudahkan siswa dan staf sekolah dalam membuang sampah kering. Tempat sampah yang tepat akan membuat pengumpulan sampah kering menjadi lebih teratur dan mudah dilakukan.








  • Pemisahan Sampah: Siswa dan staf sekolah harus diajarkan cara memisahkan sampah kering dan basah. Sampah kering seperti kertas, plastik, dan botol bisa dijadikan bahan untuk pupuk kompos, sementara sampah basah seperti sisa makanan harus diolah dengan cara lain.
  • Pengolahan Sampah: Sampah kering yang telah terkumpul harus diolah agar menjadi pupuk kompos yang baik. Hal ini bisa dilakukan dengan menempatkan sampah kering dalam tempat khusus untuk pupuk kompos dan melakukan pengolahan secara teratur.
  • Monitoring dan Evaluasi: Sekolah harus melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan praktik pengumpulan sampah kering untuk pupuk kompos. Hal ini akan membantu untuk mengetahui apakah praktik yang dilakukan sudah tepat atau masih perlu disesuaikan dengan kebutuhan sekolah.

Dengan menerapkan strategi di atas, pelaksanaan kegiatan pengumpulan sampah kering untuk pupuk kompos dan menjaga kebersihan lingkungan sekolah akan menjadi lebih efektif dan efisien.

PELAJARAN/PERUBAHAN

Dari kegiatan praktik mengumpulkan sampah kering untuk pupuk kompos dan menjaga kebersihan lingkungan, terdapat beberapa pelajaran yang dapat dipetik, di antaranya:

  1. Pentingnya memilah sampah: Dalam kegiatan praktik tersebut, pelajar atau peserta pelatihan diminta untuk memilah sampah antara yang dapat digunakan sebagai bahan baku pupuk kompos dan yang tidak bisa. Pelajaran ini dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari untuk memilah sampah menjadi organik dan anorganik agar dapat diolah kembali menjadi bahan yang bermanfaat.

  2. Kreativitas dalam pengolahan sampah: Dalam mengumpulkan sampah untuk pupuk kompos, diperlukan kreativitas untuk membuat wadah atau tempat penyimpanan sampah yang bisa mengurangi bau tidak sedap dan menghindari penyebaran sampah. Hal ini juga dapat diterapkan dalam pengelolaan sampah di lingkungan masing-masing.

  3. Peran individu dalam menjaga lingkungan: Melalui kegiatan praktik tersebut, peserta diingatkan akan pentingnya peran individu dalam menjaga lingkungan. Kegiatan sederhana seperti mengumpulkan sampah kering untuk pupuk kompos dan menjaga kebersihan lingkungan dapat memberikan dampak yang besar dalam menjaga kebersihan lingkungan.

  4. Lingkungan yang bersih dan sehat mempengaruhi kesehatan: Menjaga kebersihan lingkungan dapat mempengaruhi kesehatan. Dalam kegiatan praktik tersebut, pelajar diajarkan tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari penyakit yang disebabkan oleh sampah dan kotoran.

  5. Pentingnya pengolahan sampah: Kegiatan praktik tersebut juga menunjukkan pentingnya pengolahan sampah agar tidak menimbulkan masalah lingkungan seperti pencemaran dan bau tidak sedap. Dengan memanfaatkan sampah menjadi pupuk kompos, dapat mengurangi jumlah sampah dan meningkatkan produktivitas lahan pertanian.

Dari beberapa pelajaran di atas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan praktik mengumpulkan sampah kering untuk pupuk kompos dan menjaga kebersihan lingkungan memberikan banyak manfaat yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.


*Praktik baik yang dilakukan oleh peserta didik di REPUBLIK KELAS MERDEKA dari Kementerian LINGKUNGAN HIDUP.



-SEMOGA MENGINSPIRASI-

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "KING NASAR (KELOMPOK AKTIF MENGOLAH DAN MENGGUNAKAN SAMPAH KERING)"

Post a Comment