MISKONSEPSI PENGELOLAAN KINERJA - EKO SUBIANTORO'S BLOG

MISKONSEPSI PENGELOLAAN KINERJA

 

 

MISKONSEPSI PENGELOLAAN KINERJA PLATFORM MERDEKA MENGAJAR

Di bawah ini adalah beberapa pernyataan yang TIDAK BENAR dalam Pengelolaan Kinerja :
  1. Anggapan semakin banyak sertifikat semakin tinggi predikat kerja;
  2. Berburu sertifikat sampai lupa meningkatkan praktik kinerja;
  3. Guru asal ikut semua pengembangan kompetensi tanpa memperhatikan menunjang atau tidak terhadap ketercapaian indikator praktik kinerja;
  4. Sebagian guru beranggapan pengelolaan kinerja PMM ribet dan merepotkan guru;
  5. Masih banyak yang berpendapat guru yang aktif di PMM itu sering meninggalkan kelas;
  6. Masih banyak guru yang mengira sertifikat harus minimal 32 JP;
  7. Banyak guru beranggapan mombel dalam sekolah sebagai pemenuhan RHK harus terdaftar di PMM untuk bisa mengeluarkan sertifikat;
  8. KS masih beranggapan pengelolaan kinerja bisa dikerjakan operator sekolah;
  9. Sertifikat Januari tidak berlaku;
  10. Guru dapat memilih menjadi penelaah aksi nyata, kontributor modul ajar, dll tanpa melalui seleksi program Kemendikbud;
  11. Muncul tipe guru baru berlabel guru pemburu sertifikat (tim pemburu sertifikat);
  12. RHK Obervasi rekan sejawat harus ada SK Kepsek dan mengetahui dinas setempat;
  13. Tidak boleh memilih 1 RHK meski sdh mencapai 32 poin;
  14. TTD sertifikat kombel sekolah harus di TTD pengawas;
  15. Dimensi yg dipilih diantara yg di rekomendasikan dalam Praktik Kinerja satu sekolah harus sama;
  16. Kombel membuat proposal ke dinas saat merencanakan kegiatan dan ada TTD yang mengetahui dinas;


-SEMOGA BERMANFAAT-

=WUJUDKAN MERDEKA BELAJAR, UNTUK INDONESIA SEMAKIN BERSINAR!=

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "MISKONSEPSI PENGELOLAAN KINERJA"

Post a Comment