PANCASILA
Mengenal Sejarah PANCASILA
Adapun yang mengilhami terbentuknya Pancasila adalah :
1) Burung garuda terinspirasi dari burung elang Sayyidina Ali bin Abi Thalib Radhiyallaahu ‘Anhu.
2) Perisai Pancasila berasal dari bangunan ka’bah di kota Mekkah yang dilihat dari atas.
3) Urutan sila dalam Pancasila berdasarkan urutan gerakan thawaf dalam ibadah umroh dan haji, yang diantaranya Bintang, Rantai, Pohon beringin, Kepala banteng, dan Padi/kapas.
4) Semboyan Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan dari Sunan Kalijaga.
Burung Garuda juga melambangkan kekuatan dan Warna emas pada burung Garuda melambangkan kejayaan.
Dalam sidang yang dihadiri sejumlah tokoh nasional tersebut, muncul 3 orang yang mengusulkan rumusan dasar negara Indonesia saat itu yakni Mr. Prof. Moh. Yamin, S.H, Prof. Mr. Dr. Soepomo, dan Ir. Soekarno.
Adapun tokoh - tokoh yang memberikan usulan sebagai berikut :
1. Pada sidang hari pertama tanggal 29 Mei 1945, dalam pidatonya, Mohammad Yamin mengemukakan gagasan tentang dasar negara Indonesia.
Rumusannya adalah:
- Peri Kebangsaan
- Peri Kemanusiaan
- Peri Ketuhanan
- Peri Kerakyatan
- Kesejahteraan Rakyat
- Persatuan
- Kekeluargaan
- Keseimbangan lahir batin
- Musyawarah
- Keadilan Sosial
3. Kemudian pada sidang hari terakhir, dalam pidatonya Ir. Soekarno mengemukakan gagasan dasar negara yang dinamakan Pancasila.
Rumusannya adalah :
- Peri kebangsaan
- Internasionalisme dan Peri Kemanusiaan
- Mufakat atau Demokrasi
- Kesejahteraan Sosial
- Ketuhanan
Pada sidang kedua tanggal 22 Juni 1945 dibentuk Panitia 9 untuk menggosok tentang rumusan dasar negara. Setelah melalui sidang yang cukup alot, akhirnya tim menyepakati rumusan dasar negara yang kemudian dikenal sebagai Piagam Jakarta.
Ada berbagai persiapan dilakukan para pejuang sebelum mengumumkan hari kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, salah satunya membentuk panitia sembilan. Panitia tersebut dibentuk pada sidang kedua Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI), yakni 10-16 Juli 1945.
Latar belakang pembentukan panitia sembilan karena rumusan dasar negara Indonesia oleh BPUPKI belum juga terbentuk. Maka dari itu, BPUPKI istirahat selama sebulan penuh dan digantikan sementara oleh panitia sembilan.
3. K.H.A Wahid Hasyim
4. Abdulkahar Muzakir
5. Drs Moh Yamin
6. H Agus Salim
7. Ahmad Subarjo
8. Abikusno Cokrosuyoso
9. A.A Maramis
Tujuan dari Panitia Sembilan adalah :
Dari tugas tersebut, pada tanggal 22 Juni 1946 panitia sembilan berhasil melahirkan Piagam Jakarta (Jakarta Charter). Piagam tersebut berisi rumusan lima dasar negara Indonesia, yakni
-Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya
-Kemanusiaan yang adil dan beradab
-Persatuan Indonesia
-Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
-Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Akhirnya, Rancangan Pembukaan Undang-undang Dasar Negara 1945 berhasil disusun dan diambil dari Piagam Jakarta hasil Panitia Sembilan dengan beberapa perbaikan. Sebelum Pancasila yang kita kenal sekarang ini, dahulu sebelum pembentukan negara kita para pendiri bangsa sudah memberikan usulan tentang isi dasar negara Pancasila kita. Setelah dibentuk pada 1 Maret 1945, BPUPKI segera melaksanakan siding pada 29 Mei 1945 sampai 1 Juni 1945, membahas tentang rancangan dasar negara, sebagai persiapan menjelang kemerdekaan Indonesia.
Setelah BPUPKI kembali melaksanakan sidang kedua pada 10-17 Juli 1945 yang membahas tentang Undang Undang Dasar negara, dibentuk lah panitia 7 untuk merumuskan UUD tersebut.
Pada tanggal 7 Agustus 1945, BPUPKI dan digantikan dengan dibentuknya Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau PPKI.Tugas PPKI adalah meresmikan pembukaan serta batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945.
Tugasnya yang kedua adalah melanjutkan hasil kerja BPUPK, mempersiapkan pemindahan kekuasaan dari pihak pemerintah pendudukan militer Jepang kepada bangsa Indonesia, dan mempersiapkan segala sesuatu yang menyangkut masalah ketatanegaraan bagi negara Indonesia baru.
Adapun penjelasan simbol – simbol Pancasila sebagai berikut :
1.
Perisai
perisai pada burung tersebut, yang melambangkan perjuangan, pertahanan, dan perlindungan diri bangsa Indonesia.
Pada perisai itu terapat garis hitam di tengah-tengahnya yang menggambarkan lokasi geografis Indonesia berada di tengah-tengah garis khatulistiwa.
2.
Melambangkan sila ke-1, yang berbunyi:
Ketuhanan Yang Maha Esa
Makna dari simbol Bintang adalah :
Bintang diartikan sebagai sebuah cahaya, mengandung makna nur cahyo. Bintangnya memiliki lima sudut maksudnya untuk menerangi dasar negara yang lima dan tujuan negara yang lima. Sedangkan warna hitam melambangkan warna alam atau warna asli.
3.
Simbol : Rantai
Melambangkan sila ke-2, yang berbunyi:
Kemanusiaan yang adil dan beradab
Makna dari simbol Rantai adalah :
Rantai berbentuk segi empat melambangkan laki-laki, sedangkan lingkaran adalah perempuan. Mata rantai saling berkaitan melambangkan satu sama lain saling bersatu sehingga menjadi kuat seperti rantai.
4.
Simbol : Pohon beringin
Melambangkan sila ke-3, yang berbunyi:
Persatuan Indonesia
Makna dari simbol Pohon Beringin adalah :
Pohon beringin merupakan pohon yang sangat besar sehingga banyak orang dapat berteduh di bawah naungan Negara Indonesia. Selain itu, pohon memiliki sulur dan akar yang menjalar ke mana – mana namun tetap berasal dari satu pohon yang sama, seperti halnya keragaman suku bangsa mulai dari Sabang sampai Merauke berada dalam satu naungan yakni NKRI
5.
Simbol : Kepala banteng
Melambangkan sila ke-4, yang berbunyi:
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
Makna dari simbol Kepala Banteng adalah :
Hewan banteng merupakan hewan sosial yang suka berkumpul seperti musyawarah di mana orang – orang harus berkumpul untuk mendiskusikan sesuatu sehingga tercapai kata mufakat.
6.
Simbol : Padi dan kapas
Melambangkan sila ke-5, yang berbunyi:
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Makna dari simbol Padi dan Kapas adalah :
Simbol padi berwarna kuning dan kapas berwarna hijau, dengan latar berwarna putih. Simbol padi dan kapas terletak di bagian kiri bawah perisai.
Padi dalam simbol Pancasila sila kelima melambangkan pangan dan sandang, syarat pokok kemakmuran. Padi dan kapas merupakan kebutuhan dasar setiap manusia, yakni pangan dan papan.
Makna Jumlah Bulu pada Ekor, Sayap, dan Leher Burung Garuda
Melansir dari Ensiklopedia Seni dan Budaya Nusantara, Gendhis Paradisa, 2009, Garuda tersebut memiliki paruh, sayap, ekor, dan cakar yang melambangkan tenaga pembangunan dan memiliki arti masing-masing.
1. Ekor
Bulu pada ekor Burung Garuda Pancasila berjumlah delapan helai yang melambangkan bulan Agustus yang merupakan bulan ke-8.
2. Pangkal Ekor
Jumlah bulu yang berada pada pangkal ekor yang terletak di bawah perisai berjumlah 19 helai.
3. Sayap
Masing-masing sayap dari burung garuda pancasila memiliki jumlah bulu yang sama, yaitu 17 helai. Hal ini melambangkan tanggal 17.
4. Leher
Bulu pada leher Burung Garuda Pancasila berjumlah 45 helai. Jika digabungkan dengan pangkal ekor, akan menjadi 1945 yang merupakan tahun penting bagi Bangsa Indonesia.
Secara keseluruhan, jumlah bulu pada lambang Burung Garuda membentuk 17 Agustus 1945 yang merupakan hari kemerdekaan Indonesia.
5. Pandangan Pancasila menghadap ke kanan
Makna dari Pancasila menghadap ke kanan adalah sebagai simbol kebenaran, kebaikan, dan kejujuran.
6. Arti semboyan Bhinneka Tunggal Ika
Makna semboyan Bhinneka Tunggal Ika adalah berbeda –beda tetaplah satu jua yakni Indonesia.
0 Response to "PANCASILA"
Post a Comment